kudiam.com – Suasana cuaca yang tidak menentu membawa dampak kami was-was. Lebih-lebih jika hujan turun memadai deras selagi posisi tempat tinggal berada di tempat banjir, otomatis mobil terendam banjir jadi hal biasa. Kamu tentunya tak menghendaki hal itu, namun jika menghadapi hal ini sebaiknya jangan panik. Sebenarnya, mobil yang terendam banjir tidak akan rusak ketika ditunaikan tindakan-tindakan pencegahan yang tepat. Sayangnya, tak banyak orang yang paham hal itu.
Bagi Kamu pemilik asuransi kendaraan, ada sebagian hal yang kudu diperhatikan. Melaksanakan lebih dari satu hal berikut sehingga meminimalisir risiko rusaknya pada mobil dan tetap bisa melaksanakan klaim asuransi kendaraan kamu.
1. Pastikan posisi mobil aman
Pastikan ada opsi untuk memindahkan dan mengevakuasi mobil ke posisi yang lebih tinggi pada selagi banjir. Apabila tidak sempat jalankan pemindahan atau pengungsian mobil, kamu bisa menutup knalpot terlebih dahulu agar air tidak masuk ke di dalam mesin mobil dan merusak mesin. Bagi kamu yang punya asuransi Garda Oto bisa menghubungi Garda Siaga lewat Garda Mobile Otocare atau Garda Akses 24 Jam untuk layanan darurat.
2. Lepaskan kabel negatif aki
Melaksanakan langkah pengamanan kelistrikan pada mobil dengan cara melepaskan kabel negatif di aki. Air adalah penghantar listrik yang baik supaya sanggup membuat arus pendek atau korsleting yang berpotensi membawa dampak rusaknya pada komponen listrik didalam mobil, mulai berasal dari lampu sampai aksesoris audio di didalam mobil. Laksanakan pencabutan kabel negatif ketika mobil sebelum terendam. Karakteristik-Karakteristik kabel negatif pada aki / baterai ditandai dengan simbol – (Minus / tidak cukup). Kabel yang menempel pada terminal negatif aki / baterai adalah rona hitam polos atau yang sejenisnya.
3. Cek kondisi oli
Pengecekan suasana oli wajib ditunaikan, gara-gara ada mungkin oli telah tercampur dengan air banjir. Ketika udah tercampur dengan air banjir, tangki oli wajib dikuras habis terlebih dahulu baru sesudah itu diisi ulang. Pengurasan sebaiknya dijalankan oleh pihak bengkel formal. Karakteristik-Karakteristik oli telah tercampur air yaitu rona oli berubah jadi putih layaknya susu.
4. Jangan gunakan rem tangan
Banjir tidak sebatas mengancam mesin, tapi juga kampas rem. Ketika banjir, air akan sebabkan kampas rem memuai supaya inheren pada roda. Hal ini kerap berjalan pada mobil dengan rem tromol. Oleh sebab itu, jangan dulu mengenakan rem parkir untuk menjaga posisi mobil. Sebaliknya, gunakan batu sebagai pengganjal. Lengkapi dengan memasukkan perseneling ke gigi 1 (Pada mobil manual) atau posisi P (Pada mobil matic).
5. Cek kondisi oli dan bahan bakar
Walaupun banjir sudah surut, sebaiknya hindari menyalakan mesin seketika itu juga. Cek terlebih dahulu suasana oli dan juga bahan bakar. Ada bisa saja bahwa oli dan juga bahan bakar itu tercampur air sesudah banjir. Amat disarankan untuk menguras air yang tercampur. Oli sebaiknya diganti dengan baru. Sedangkan bahan bakar, biasanya air mengumpul di bawah menjadi kudu untuk dibuang airnya saja.
6. Jangan menyalakan kendaraan dalam posisi sudah terendam
Apabila mobil kami udah didalam posisi terendam banjir, jangan sekalipun menyalakan mesin. Mesin terendam banjir jika dinyalakan bisa membawa dampak korsleting pada aki / baterai. Tak sekedar itu, air banjir yang masuk ke didalam mesin bisa merusak komponen yang ada di dalamnya. Bila Kamu berencana memindahkannya ke area lain, terlalu disarankan untuk mendorongnya saja. Sebaiknya kamu menghubungi bengkel formal untuk mengecek kendaraan kamu yang terendam banjir. Pelanggan Garda Oto mampu dengan gampang meminta dukungan Garda Siaga secara perdeo
Klaim Asuransi
Bagaimana dengan asuransi kendaraan? Sebagian pemilik kendaraan terkadang tidak punyai waktu untuk memindah kendaraan mereka ketika banjir melanda. Air naik dengan cepat agar memicu pemilik kendaraan tidak sempat menyelamatkan kendaraan mereka. Bagi pemilik kendaraan sebaiknya segera menghubungi Garda Akses di 1 500 112 selama 24 jam guna mengecek rusaknya mobil. Jangan hingga pemilik kendaraan melaksanakan pemugaran sendiri sebelum menghubungi pihak asuransi.
Situasi ini amat mungkin terjadinya gagal klaim. Merujuk pada klarifikasi di Polis Baku Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (Psakbi) pasal 3 ayat 4 yang mengatakan terkecuali asuransi tidak menjamin kerugian, rusaknya dan biaya atas kendaraan bermotor tanggung jawab hukum pada pihak ketiga jika: 4.4 Dikemudikan secara paksa meskipun secara tekhnis keadaan kendaraan didalam situasi rusak atau tidak laik jalan.
L Iwan Pranoto, SVP Communication Customer Service Management Asuransi Astra menjelaskan bahwa kendaraan yang terendam banjir sebaiknya tidak dipaksa jalan dikarenakan bisa merugikan keselamatan pengemudi. “Kita terlalu berkonsentrasi dengan keselamatan pelanggan kita, sebaiknya ketika memahami mobil udah terendam banjir, pelanggan segera menghubungi Garda Mobile Otocare atau Garda Akses 24 Jam. Team kita akan senantiasa menopang pelanggan kapan saja. Jangan melaksanakan pemugaran sendiri atau menyalakan mesin kendaraan yang baru saja terendam banjir, sebaiknya menunggu team kita singgah memeriksa,” papar Iwan.
Sau hal lagi yang tak kalah signifikan adalah luasan agunan. Untuk beroleh pertolongan yang lebih optimal khususnya selagi musim hujan, Kamu mampu memberikan ekspansi agunan layaknya layaknya banjir, angin topan, gempa bumi, kerusuhan, terorisme, tanggung jawab hukum pihak ketiga dan lainnya. Meskipun mobil Kamu telah terlindungi dengan ekspansi bantuan banjir, tetap pastikan untuk tidak menerjang banjir dan tidak menyalakan mobil yang telah terendam air sebelumnya.